Berpulangnya Seorang Demokrat Sejati

Berjuang dan berkorban tak hanya berlaku di saat negara ini berada dalam masa perjuangan fisik untuk mewujudkan Tanah Air Indonesia. Pelaku-pelaku perjuangan pun kemudian memilih nasibnya sendiri-sendiri. Yang meninggal tidak dikenal, maka jadilah mereka para pahlawan yang tidak dikenal. Yang hidup, maka kemudian menerima tanda jasa dan mendapatkan jatah pensiun. Yang beruntung dan menguntungkan dirinya, maka jadilah pejabat. Yang akan menikmati kemerdekaan ini dengan bergelimangan segala tunjangan yang demikian mensejahterakannya hingga tujuh turunan. Yang tidak beruntung dan tidak mau menguntungkan dirinya. Cukup dengan selembar tanda jasa, dan mengantri setiap tanggal sepuluh di Kantor Pos atau Bank untuk mengambil jatah pensiunnya, yang tidak lebih cukup dari sekedar menyambung umur.
Di alam kemerdekaan bahwa perjuangan pun sesungguhnya tidak boleh berhenti. Banyak persoalan hidup bernegara ini yang perlu diluruskan arah tujuannya. Karena dalam kenyataannya, kebebasan, ketidak adilan, pengingkaran terhadap hak warga negara demikian banyak terjadi, dan terabaikan.
Untuk itulah dalam masa kemerdekaan pun diperlukan pejuang-pejuang di segala sendi kehidupan. Agar negara ini memberi makna sesungguhnya, bagaimana tujuan bernegara yang merupakan cita-cita bersama atas nama mereka yang disebut sebagai warganegara untuk mendapatkan kesejahteraan dan kedamaian.
Seperti halnya seorang Mula Harahap. Seorang warga bangsa. Yang dengan kesederhanaan dan kepapaanya. Tidak pernah berhenti berjuang menurut kemampuan dan pikirannya. Yang menginginkan, agar setiap warga negara mendapatkan haknya, melalui pencerahan tulisan-tulisannya. Yang dilakukannya sampai detak jantung yang penghabisan pada tanggal 16 September 2010, dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, yang menempati Petak Blad no.124.
Selamat Jalan Sahabat! Perjuangan memang panjang dan tak pernah terhenti. Jangan kuatir. Masih ada kawan-kawanmu yang juga terus memperjuangkan apa yang menjadi pikiranmu.

Tulisan ini juga bisa dibaca di Blog Jaringan Indonesia Raya, atau klik saja di sini.